Senin, 27 Mei 2013

Untuk Kita Renungkan


SEBAB-SEBAB SIKSA KUBUR

Ada beberapa DOSA dan MAKSIAT yang dapat menyebabkan kita disiksa di alam kubur, diantaranya yaitu:

1.   Melalaikan Shalat
2.   Membaca Alqur'an Kemudian Melupakannya
3.   Tidak Bersuci Setelah Buang Air Kecil
4.   Berkata Bohong
5.   Tidak Membayar Zakat
6.   Pola Hidup Yang Berlebih-Lebihan
7.   Makan Riba
8.   Korupsi
9.   Memfitnah Sesama Saudara Muslim
10. Khianat Terhadap Amanah
11. Enggan Menolong Sesama Muslim
12. Minum Khamr, Berzina, Dan Membunuh

Termasuk Dalam Kelompok Manakah Anda ???

12 KELOMPOK JENIS MANUSIA

Sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah : " Ya Rasul ...Terangkan kepadaku tentang makna firman Allah : Yaitu hari ketika ditiup sangkakala, lalu kamu datang berkelompok-kelompok .”

Maka menangislah Rasulullah. Cucuran airmatanya membasahi bajunya Engkau telah bertanya sesuatu yang dahsyat. Umatku akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam kelompok-kelompok 12 (dua belas) tabiat :

Kelompok pertama : Dibangkitkan tanpa tangan dan kaki. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah orang-orang yang menggangu tetangganya. Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya ."

Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam bentuk babi. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang bermalas-malas melakukan shalat Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya ."

Kelompok ketiga : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perut besar menggunung, dipenuhi ular dan kalajengking. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang menahan-nahan zakat Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."

Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari mulut. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang berdusta dalam jual-beli Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."

Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berbau busuk. Lebih busuk dari bau bangkai Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang melakukan maksiat tersembunyi karena merasa takut dilihat orang tetapi tidak takut dari pengawasan Allah Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."

Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan terputus lehernya Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan. "Mereka adalah orang-orang yang memberi kesaksian palsu Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."

Kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah. Dari mulutnya mengalir nanah dan darah. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah orang-orang yang menolak memberi kesaksian Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."

Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tertunduk. Kedua kaki di atas kepala Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah orang- orang yang gemar melakukan zina dan keburu mati sebelum bertobat Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."

Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam. Matanya biru perutnya penuh api Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang memakan harta, dan merampas hak anak-anak yatim secara zalim Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."

Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya Dalam keadaan sakit kusta dan sopak Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang mendurhakai kedua orangtua Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."

Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta-hati buta-mata.
Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada, perut, dan paha. Sedang dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang gemar meminum khamr Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."

Kelompok kedua belas : Dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah bercahaya, seperti sinar bulan purnama. Melewati sirath al-Mustaqim. Secepat kilat menyambar angin Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah orang-orang yang melakukan amal kebajikan. Menjauhi segala kemaksiatan. Rajin memenuhi panggilan shalat, dan mati sesudah bertobat Maka ganjaran mereka adalah: Pengampunan, rahmat, dan ridha, Serta surga dari Allah Ta'ala."

KAJIAN TENTANG TASAWUF

Nadzom :

Yen Kepengen Dibuka Mata Atine
Maca Inna Fatahna Saban Dinane


Ulasan :

Ciri hati yang mati itu tertuang dalam kalam hikmah Syeikh Ibnu 'Athoillah as-Sakandari (wafat di Mesir tahun 709 H / 1309 M) yang berbunyi: 

من علامة موت القلب عدم الحزن على ما فاتك من الموافقات و ترك الندم على ما فعلته من وجود الزلات

MIN 'ALAAMATI MAWTIL QOLBI 'ADAMUL HUZNI 'ALAA MAA FAATAKA MINAL MUWAAFAQOOTI WA TARKUN NADAMI 'ALAA MAA FA'ALTAHU MIW WUJUUDIZ ZALLAAT

Artinya :

"Di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih ketika tidak sempat melakukan taat kepada Allah, dan tidak adanya perasaan menyesal ketika melakukan kesalahan (pelanggaran kepada Allah)." 

BERSIKAP ADIL DAN PROPORSIONAL

Keadilan merupakan tuntutan akal dan juga syariat. Keadilan adalah tidak berlebihan-lebihan, tidak melampui batas, tidak memboros-boroskan, dan tidak menghambur-hamburkan.
Maka, barangsiapa menginginkan kebahagiaan, ia harus senantiasa mengendalikan setiap perasaan dan keinginannya. Dan ia harus pula mampu bersikap adil dalam kerelaan dan kemurkaannya, dan juga adil dalam kegembiraan dan kesedihannya. Betapapun, tindakan berlebihan dan melampaui batas dalam menyikapi segala peristiwa merupakan wujud kezaliman kita terhadap diri kita sendiri.

Duhai, betapa bagusnya keadilan itu! Betapa tidak, syariah senantiasa ditetapkan dengan prinsip keadilan. Demikian pula dengan kehidupan ini: ia pun berjalan sesuai dengan konsep keadilan pula. Manusia yang paling sengsara adalah dia yang menjalani kehidupan ini dengan hanya mengikuti hawa nafsu dan menuruti setiap dorongan emosi serta keinginan hatinya. Pada kondisi yang demikian itu, manusia akan merasa setiap peristiwa menjadi sedemikian berat dan sangat membebani, seluruh sudut kehidupan ini menjadi semakin gelap gulita, dan kebencian, kedengkian serta dendam
kesumat pun mudah bergolak di dalam hatinya.

Wahai orang yang berakal dan sadar, tempatkan segala sesuatu itu sesuai dengan ukurannya. Jangan membesar-besarkan peristiwa dan masalah yang ada. Bersikaplah secara adil, seimbang dan jangan berlebihan. Jangan pula larut dalam bayang-bayang semu dan fatamorgana yang menipu! Camkanlah makna keseimbangan antara kecintaan dan kebencian yang diajarkan dalam hadits Rasulullah berikut: 
"Cintailah orang yang Anda cintai sesuai dengan kadarnya, sebab bisa saja suatu hari nanti dia menjadi musuhmu. Dan, bencilah musuhmu sesuai dengan kadarnya, sebab bisa saja suatu hari nanti dia menjadi orang yang Anda cintai."

Renungkan pula firman Allah berikut,
[Mudah-mudah Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan, Allah Maha Kuasa lagi Maha Penyayang.] (QS. Al-Mumtahanah: 7)

HIDUPKAN DAN SEHATKAN HATI...

Nadzom :

Duh Gusti...Mata Ati Kang Sampun Mati
Nuhun Dibuka Ning Waktu Saniki

Ulasan :

Matinya hati itu disebabkan oleh tiga perkara, yaitu:
================================
1. Hubbud dunia (cinta dunia),
2. Lupa berdzikir kepada Allah,
3. membiarkan anggota tubuh berbuat maksiat kepada Allah.

Sedangkan ciri atau tanda matinya hati itu ada tiga perkara, yaitu:
1.
Tidak merasa sedih ketika tidak sempat berbuat ta'at kepada Allah SWT,
2. Tidak menyesal ketika melakukan kesalahan,
3. Bergaul dengan orang-orang yang lupa akan kematian.

Dan hidupnya hati itu disebabkan oleh tiga perkara, yaitu:
====================================
1. Zuhud di dunia,
2. Sibuk berdzikir kepada Allah,
3. Bersahabat dengan wali-wali Allah / orang-orang yang shaleh / orang-orang yang berakhlak mulia.

Kalam tersebut di atas menerangkan bahwa timbulnya ketaatan dari seorang hamba Allah merupakan tanda kebahagiaan dan timbulnya maksiat merupakan tanda kecelakaan. Jika hati hidup dengan makrifat dan iman, maka hati sakit oleh sesuatu yang menyebabkan mencelakakannya dan hati bahagia oleh sesuatu yang menyebabkan membahagiakannya.

Atau dengan kata lain: Timbulnya ketaatan seorang hamba Allah merupakan tanda ridho Tuhannya dan timbulnya maksiat merupakan tanda murka-Nya. Hati yang hidup akan merasakan seesuatu yang membuatnya diridhai di hadapan Tuhannyam sehingga hati merasa bahagia. Dan hati akan merasakan sesuatu yang menyebabkan Tuhannya murka kepadanya, sehingga hati menjadi sedih. 

Sedangkan bagi hati yang mati, antara taat dan maksiat itu sama saja. Dia tidak merasa bahagia dalam ketaatan dan ketundukan kepada Allah. Juga tidak merasa sedih atas kesalahan dan maksiat yang diperbuatnya. Keadaan semacam itu sama halnya seperti ciri-ciri mayat. Nabi SAW bersabda:

من سرته حسناته و ساءته سيئاته فهو مؤمن

{MAN SARRATHU HASANAATUHU WA SAA'ATHU SAYYI'AATUHU FAHUWA MU'MINUN}

Artinya:

"Barangsiapa dibahagiakan oleh kebaikannya dan disedihkan oleh keburukannya, maka dia adalah seorang mukmin."

Abdullah bin Mas'ud berkata:

المؤمن يرى ذنوبه كأنه فى أصل جبل يخاف أن يقع عليه و الفاجر يرى ذنوبه كذباب وقع على أنفه فقال به هكذا فأطاره

Artinya:

"Orang mukmin melihat dosa-dosanya seolah-olah dia berada di dasar gunung. Dia takut gunung akan menimpanya. Sedangkan, orang jahat melihat dosa-dosanya seperti lalat yang jatuh di atas hidungnya, dan dia berkata kepada lalat itu: 'Begini'. Kemudian, dia menerbangkan kembali lalat itu."

(IQAZHUL HIMAM {MEMBANGKITKAN CITA-CITA} SYARAH AL-HIKAM HALAMAN 122, KARYA SYEIKH IBNU 'AJIBAH AL-HUSAINI, CETAKAN "DARUL KUTUB AL-'ILMIYYAH", BEIRUT - LIBANON).

SEKILAS GAMBARAN TENTANG SURGA

Pernahkah kita merenungkan secara mendalam bahwa sesungguhnya para penghuni surga itu tak akan pernah sakit, tak mungkin bersedih hati, tak bakal mati, tak pernah menjadi tua, dan pakaian mereka tak akan lusuh sedikitpun? Pernahkah kita menghayati wahyu Ilahi yang menyatakan bahwasanya para penghuni surga itu akan menempati istana-istana yang bagian luarnya terlihat dari dalam dan bagian dalamnya terlihat dari luar?

Pernahkah kita mengingatkan diri kita dengan kebenaran berita Ilahi yang mengatakan bahwa di surga terdapat semua hal yang tidak pernah dilihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di dalam hati manusia? Cobalah Anda renungkan kabar Ilahi yang menyatakan bahwa sebatang pohon di surga tak akan selesai dikelilingi oleh seorang pengendarakendaraan selama seratus tahun lebih! Ingatkan pula diri Anda bahwa panjang sebuah kemah yang didirikan di surga dapat mencapai tujuh puluh mil lebih, sungai-sungainya mengalir dengan deras, istana-istananya sangat indah nan megah, buah-buahannya menggelayut rendah hingga mudah dipetik, mata airnya mengalir deras, tahta-tahtanya demikian tinggi, gelas-gelasnya tertata rapi, bantal-bantal sandarannya tersusun rapi, dan permadani-permadaninya terhampar luas!
Demikianlah, Anda seyogyanya selalu mengingatkan diri sendiri bahwa di surga itu terdapat kesenangan yang sempurna, kegembiraan yang agung, dan semerbak wangi yang membuai hidung. Dan penjabaran tentang semua keistimewaan surga itu tak akan habis dalam waktu sesingkat ini. Pasalnya, di dalam surga terdapat pelbagai keinginan yang pasti dikabulkan. Maka dari itu, mengapa kita sering lupa memikirkan semua itu dan berbuat segala sesuatu untuk meraihnya? Renungkanlah!
[Salamun 'alaikum bima shabartum. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.] (QS. Ar-Ra'd: 24)

KEHIDUPAN AKHIRAT ITU LEBIH BAIK DAN KEKAL ABADI

Jika selama di dunia ini Anda menderita kelaparan, jatuh miskin, senantiasa dilanda kesedihan, menderita penyakit yang tak kunjung sembuh, selalu mengalami kerugian, atau diperlakukan secara zalim, maka ingatkan diri Anda pada kenikmatan surga yang lebih kekal abadi. Apabila Anda benar-benar meyakini "jalan" ini dan mengamalkannya dengan benar, niscaya Anda akan mampu merubah setiap kerugian menjadi keuntungan dan setiap bencana menjadi nikmat. Orang yang paling berakal adalah yang senantiasa melakukan sesuatu untuk akhirat dengan keyakinan bahwa akhirat itu lebih baik dan kekal abadi. Sebaliknya, manusia yang paling bodoh di dunia adalah mereka yang memandang dunia ini sebagai segalanya: tempat dan tujuan akhir dari semua harapan.

Karena itu, tidak mengherankan bila Anda melihat mereka adalah orang-orang yang paling gelisah ketika menghadapi suatu musibah dan paling mudah larut dalam penyesalan saat malapetaka merenggut semua milik mereka. Itu semua, tak lain dikarenakan mereka hanya memandang, memikirkan, mementingkan dan hanya berbuat segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan kehidupan dunia yang sangat singkat, fana, dan tidak bernilai ini. Bahkan, seolah-olah mereka tak rela sedikitpun keceriaan dan kegembiraan mereka di dunia ini terkotori dan terusik oleh hal apapun.

Padahal, seandainya mereka melepas tabir kesedihan yang menutupi hati mereka dan membuka katup kebodohan yang menempel di mata mereka itu, niscaya mereka akan berbicara kepada jiwa mereka tentang masih adanya tempat tinggal yang kekal abadi (akhirat), pelbagai kenikmatan di dalamnya, dan juga tentang istana-istananya yang megah. Lebih dari itu, mereka juga akan senantiasa terdiam khidmat mendengarkan penjelasan penjelasan wahyu Ilahi tentang alam lain yang lebih kekal abadi. Dan sesungguhnya —demi Allah— alam itulah yang sebenar-benarnya tempat kembali (rumah) yang layak untuk diperhatikan dan diraih dengan usaha yang keras.

SABAR itu INDAH ...

Bersabar diri merupakan ciri orang-orang yang menghadapi pelbagai kesulitan dengan lapang dada, kemauan yang keras, serta ketabahan yang besar. Karena itu, jika kita tidak bersabar, maka apa yang bisa kita lakukan.

Apakah Anda memiliki solusi lain selain bersabar? Dan apakah Anda
mengetahui senjata lain yang dapat kita gunakan selain kesabaran?
Bersabarlah karena Allah! Dan sebaiknya Anda bersabar sebagaimana kesabaran orang yang yakin akan datangnya kemudahan, mengetahui tempat kembali yang baik, mengharap pahala, dan senang mengingkari kejahatan.

Seberapa pun besar permasalahan yang Anda hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama dengan kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan.


Maulidurrasul... bergembiralah !!! Siapa itu Nabi Muhammad SAW? Dia adalah Mahluk yang namanya ditulis ditiang arsy bersanding dengan PenciptaNya . Siapa itu Nabi Muhammad SAW? Dia adalah Manusia yg Allah dan para Malaikat-Nya BerShalawat kepadanya. Siapa itu Nabi Muhammad SAW ? Dia adalah yg Kelahirannya disambut Suka cita oleh Seluruh Penghuni Langit dan Bumi. Siapa itu Nabi Muhammad SAW ? Dia yg apabila Berjalan, Pepohonan menunduk memberi Naungan. Dia yg apabila Melangkah, bumi malu Mengeraskan Pijakan. Siapa itu Nabi Muhammad SAW ? Dia adalah Sang Pembawa Rahmat utk Semesta. Siapa itu Nabi Muhammad SAW ? Dia yg Terjaga tiap Malamnya untuk Berdoa bagi Keselamatan Umatnya. Siapa itu Nabi Muhammad SAW ? Dia yg Selalu Memohon pd Allah Agar Dia saja yang Menanggung Sakaratul Maut Umat nya. Dia yg Rela tidur di Pelepah Kurma dan bukan di atas Kasur empuk Demi Menjaga Hati Umatnya. Siapa itu Nabi Muhammad SAW ? Dia yg dalam sakit Menjelang wafatnya Memohon : "Ya Rabb! aku Titipkan umatku , Jaga dan Peliharalah mereka". Siapa itu Nabi Muhammad SAW ? Dia yg berkata di hadapan Sahabatnya : "Kelak Akan datang umat yg datang Jauh setelah Wafatku Mereka tak Pernah Bertemu dgn ku Tapi Mereka MenCintaiku. Mereka Tak hidup seZaman dgnku tapi Mereka Beriman dan Selalu BerShalawat Padaku. Sungguh Aku Merindukan Mereka.". Rasulullah SAW Merindukan Kita. Umat yg datang Jauh setelah Wafatnya. Sekarang Mari kita bertanya pd diri sudah Pantaskah Kita Menjadi Umat yg Di Rindukannya ?
Mari kita berShalawat : اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ Assalaamu 'alaika Ya Rasulullah 

5 KALIMAT DARI KITABULLAH AZZA WA JALLA

وروي عن الحسن البصري، أنه قال: عجباً لمكروب غفل عن خمس، وقد عرف ما جعل اللّه لمن قالهن، 

diriwayatkan dari imam Hasan Al-Bashri: ''mengherankan bagi orang-orang yang ditimpa kesusahan,lupa dari 5 kalimat dari kitabillah azza wa jalla (Al-Qur'an) sedang dia telah mengetahui apa yang di berikan Allah bagi siapa yang mengucapkan 5 kalimat itu''.

(1)قوله تعالى:

وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَىْءٍۢ مِّنَ ٱلْخَوْفِ وَٱلْجُوعِ وَنَقْصٍۢ مِّنَ ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَنفُسِ وَٱلثَّمَرَٰتِ ۗ وَبَشِّرِ ٱلصَّٰبِرِينَ

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.

ٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَٰبَتْهُم مُّصِيبَةٌۭ قَالُوٓا۟ إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun"1]. 

أُو۟لَٰٓئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَٰتٌۭ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌۭ ۖ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُهْتَدُونَ

Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

(2) وقوله تعالى:

ٱلَّذِينَ قَالَ لَهُمُ ٱلنَّاسُ إِنَّ ٱلنَّاسَ قَدْ جَمَعُوا۟ لَكُمْ فَٱخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ إِيمَٰنًۭا وَقَالُوا۟ حَسْبُنَا ٱللَّهُ وَنِعْمَ ٱلْوَكِيلُ

(Yaitu) orang-orang (yang menta`ati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung".

فَٱنقَلَبُوا۟ بِنِعْمَةٍۢ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَضْلٍۢ لَّمْ يَمْسَسْهُمْ سُوٓءٌۭ وَٱتَّبَعُوا۟ رِضْوَٰنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَظِيمٍ

Maka mereka kembali dengan ni`mat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar

(3) وقوله:

وَأُفَوِّضُ أَمْرِىٓ إِلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَصِيرٌۢ بِٱلْعِبَادِ

Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". 

فَوَقَىٰهُ ٱللَّهُ سَيِّـَٔاتِ مَا مَكَرُوا۟ ۖ وَحَاقَ بِـَٔالِ فِرْعَوْنَ سُوٓءُ ٱلْعَذَابِ

Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir`aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk.

(4) وقوله:

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًۭا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."

فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ وَنَجَّيْنَٰهُ مِنَ ٱلْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُۨجِى ٱلْمُؤْمِنِينَ

Maka Kami telah memperkenankan do`anya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.

(5) وقوله:

وَمَا كَانَ قَوْلَهُمْ إِلَّآ أَن قَالُوا۟ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِىٓ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

Tidak ada do`a mereka selain ucapan: "Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". 

فَـَٔاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ ثَوَابَ ٱلدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ ٱلْءَاخِرَةِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Karena itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.

( Al-Faraj ba'da Asy-Syiddah)

Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya...

1. Dunia itu racun, zuhud itu obatnya.
2. Harta itu racun, zakat itu obatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu obatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya.

Article by : Habib Muhamad Iqbal bin Ismail bin Umar Bheen Yahya (Mibinibinu Bheen Yahya)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar